Peneliti Senior NSEAS: Elektabilitas Jokowi Kian Merosot, Pilpres 2019 Mendatang akan Sulit Menang!

Detik.com

Muchtar Effendi Harahap, Peneliti Senior Network for South East Asian Studies, berkesimpulan bahwa Jokowi akan sulit menang dalam Pilpres 2019 mendatang. Kesimpulan Muchtar ini mempunyai alasan yang kuat sebagai landasannya.

"Parpol pendukung Jokowi sangat mungkin gagal mempengaruhi massa pemilih mereka untuk mendukung Jokowi. Mengapa? Mesin parpol tidak akan bekerja efektif dan mendulang suara pemilih maksimal untuk Jokowi," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (27/5). 

Selain itu, ini yang menurut Muchtar sebagai alasan terkuat bahwa Jokowi akan sulit menang, umat Islam dinegara ini masih menganggap rezim Jokowi adalah rezim anti-umat Islam dan kerap mengkriminalisasi aktivis dan ulama Islam. "Hal itu akan diperkuat lagi apabila PPP dan PKB selaku parpol Islam tidak mendukung resmi Jokowi," katanya.

Di bidang hukum, rezim Jokowi pun mendapat sorotan miring dari masyarakat. Tak perlu ahli hukum menyimpulkan, masyarakat awam pun bisa membaca bahwa supremasi hukum sedang dalam kondisi memprihatinkan. Hukum seperti berpihak kepada satu golongan dan satu pihak saja, ujar Muchtar.

Bagi kelas menengah atas perkotaan, Muchtar menganggap rezim Jokowi hingga menjelang tiga tahun berkuasa dinilai belum mampu dan berhasil menunjukkan prestasi sesuai janji kampanye dan rencana pembangunan nasional jangka menengah yang dibuat sendiri oleh rezim Jokowi.

Terakhir, elektabilitas parpol pendukung utama PDIP terlihat kian merosot. Hal ini bisa dibuktikan dengan kegagalan mempertahankan sejumlah kekuasaan lokal/daerah melalui Pilkada belakangan ini, terutama Provinsi Banten dan DKI.

Berdasarkan asumsi di atas, Muchtar melihat langkah Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang akan sangat sulit.

Sumber : Republika

0 Response to "Peneliti Senior NSEAS: Elektabilitas Jokowi Kian Merosot, Pilpres 2019 Mendatang akan Sulit Menang!"

Posting Komentar