 |
| Kumparan.com |
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Selayang, Minggu (20/8/2017) sore WIB, Milla melakukan rotasi atas timnya. Ini sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Asisten Pelatih Bima Sakti yang menyebut, Timnas U-22 harus merotasi pemain yang diturunkan karena jarak antarpertandingan yang berdekatan.
Untuk pertandingan kali ini, Timnas U-22 bertanding dengan formasi 4-2-3-1. Ezra Walian, yang pada pertandingan melawan Filipina menjadi ujung tombak, kali ini dicadangkan.
Sebagai gantinya, Marinus dipasang sebagai striker tunggal.Septian David, yang tampil apik pada laga melawan Filipina, kembali dimainkan di pos belakang penyerang. Sementara itu, Evan Dimas kali ini berduet dengan Hanif Sjahbandi sebagai gelandang poros. Sebelumnya, Evan biasa dipasangkan dengan Hargianto.
Di lini depan, Osvaldo Haay dan Febri Hariyadi dipasang sebagai dua gelandang serang di sisi kiri dan kanan lapangan. Febri sebelumnya dicadangkan dan tidak jadi starter pada laga melawan Filipina.
Dengan memasang formasi 4-2-3-1, Timnas U-22 ingin memenangi duel di lini tengah. Timor Leste sendiri tampil dengan formasi 4-1-4-1 dan bagaimana cara mereka mempertahankan bentuk formasi gelandang mereka cukup bagus. Keempat gelandang mereka selalu bergerak selaras, membuat Timnas U-22 sedikit kesulitan untuk membangun serangan dari lini belakang.
Di awal-awal pertandingan Timor Leste, dengan mengandalkan determinasi pemain-pemainnya, sempat membuat Timnas U-22 kesulitan. Mereka juga beberapa kali mendapatkan peluang dari set piece.
Timnas U-22 kemudian menanggapinya dengan melepaskan umpan-umpan panjang ke depan atau ke daerah sayap. Septian, yang posisi aslinya adalah gelandang serang di belakang striker, bergerak dengan cair. Ia juga tidak segan bergerak ke sisi kanan lapangan untuk menerima umpan.
Gol Timnas U-22 sendiri diawali oleh umpan Septian dari sisi kanan. Pada menit ke-21, Septian mengirimkan umpan silang ke tengah kotak penalti dan Marinus langsung menyundulnya.
Setelahnya, Marinus sempat mendapatkan satu peluang lagi, tetapi sepakannya masih melambung tipis.
Di babak kedua, Timnas U-22 masih kesulitan untuk mengembangkan permainan. Barisan gelandang Timor Leste masih sama disiplinnya seperti di babak pertama.
Selain itu, keputusan pemain-pemain Timor Leste untuk menghentikan pemain-pemain Timnas U-22 dengan tekel juga cukup merepotkan. Di babak kedua ini, satu tekel keras sempat didapatkan oleh Septian, membuat gelandang “Garuda Muda” ini mendapatkan perawatan di atas lapangan.
Dari sisi kans, Marinus sempat mendapatkan kans di awal-awal babak kedua, tetapi sepakannya masih bisa digagalkan oleh kiper Timor Leste. Peluang lainnya didapatkan oleh Saddil Ramdani pada menit ke-75, tetapi tendangan jarak jauh gelandang milik Persela Lamongan ini masih bisa dihentikan.
Permainan keras Timor Leste akhirnya berbuah petaka buat mereka sendiri.
Menjelang injury time babak kedua, wasit memberikan tendangan bebas untuk Timnas U-22 menyusul pelanggaran terhadap Evan Dimas. Salah seorang pemain Timor Leste mengangkat kaki terlalu tinggi, membuat Evan harus menghindar dan terjatuh.
Insiden itu memantik keributan. Para pemain Timnas U-22 dan Timor Leste saling dorong. Puncaknya adalah ketika bek bernomor punggung 4 milik Timor Leste, Filipe, kedapatan menendang punggung Evan yang sedang terbaring di atas tanah.
Atas insiden tersebut, wasit memberikan kartu kuning untuk Evan, Marinus —yang sempat bersitegang dengan kiper Timor Leste—, dan kartu merah untuk Filipe.
Tak lama setelahnya, pertandingan berakhir. Timnas U-22 pun mengoleksi 7 poin dari tiga pertandingan mereka di Grup B sejauh ini. Sementara itu, Timor Leste belum mengoleksi poin sama sekali.
Dengan hasil ini, Timnas U-22 untuk sementara naik ke puncak klasemen Grup B. Posisi mereka masih mungkin tergeser jika Vietnam sukses menundukkan Filipina.
Sumber: Kumparan.com
0 Response to "Permainan Berjalan Panas, Indonesia Tekuk Timor Leste 1-0"
Posting Komentar