Kompas.com |
JAKARTA, – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tidak menggambarkan kondisi riil yang akan terjadi pada Pemilu 2019.
Oleh karena itu, ia menganggap wajar jika elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hanya 12 persen.
Posisi Prabowo masih di bawah Joko Widodo dengan tingkat elektabilitas 38,9 persen.
“Ya kan namanya survei. Kan bica macem-macem. Kemarin survei angkanya lain, ini juga lain. Pada waktu Pilkada DKI yang diunggulkan siapa, yang menang siapa. Jadi menurut saya, survei tersebut hanya indikator saja, tidak jadi kenyataan,” kata Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Elektabilitas Prabowo dianggapnya wajar karena belum berkampanye.
Sementara itu, kata Fadli, Jokowi yang kerap keliling ke seluruh pelosok Indonesia elektabilitasnya masih di bawah 50 persen.
Menurut Fadli, dua tahun menjelang pemilu, elektabilitas petahana seharusnya sudah di atas 50 persen.
Ia mengatakan, saat ini Gerindra masih fokus mengurus verifikasi partai politik dan konsolidasi internal menjelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
Saat ditanya apakah sudah melakukan survei internal terkait elektabilitas Prabowo, ia mengatakan, partainya sudah melakukan hal tersebut. Akan tetapi, Fadli tak mau mengungkapkan hasilnya.
“Hasilnya promising, menjanjikan,” lanjut Fadli.
Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 12 persen. Sementara itu, Jokowi mengunggulinya dengan elektabilitas sebesar 38,9 persen.
Sumber: Kompas.com
0 Response to "Meski Kalah di Survei, Gerindra Yakin Prabowo Akan Ungguli Jokowi di Pilpres 2019"
Posting Komentar