POLRI: Senjata Impor Digunakan untuk Wilayah Rawan Konflik!!

Tempo.co

Jakarta
 - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan persoalan senjata saat ini tengah ditangani oleh Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI. "Sudah selesai dan sekarang ditangani mereka (Kemenkopolhukam), silakan tanya saja," ujar Setyo saat dihubungi pada Minggu, 1 Oktober 2017.

Setyo menuturkan, senjata yang diimpor oleh kepolisian ini akan digunakan untuk pengendalian massa (dalmas) di wilayah rawan konflik, seperti Poso, Papua, atau tempat-tempat operasi di hutan.

Sebelumnya, Kepolisian RI mengakui pihaknya telah mengimpor ratusan senjata berat untuk Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri. Mereka menyampaikan hal itu pada Sabtu malam, 30 September 2017. Ratusan senjata itu tiba pada Jumat, 29 September 2017. Saat ini, senjata-senjata itu berada di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. "Senjata tersebut betul milik Polri. Itu barang yang sah," kata Setyo.

Ia juga menegaskan, pengadaan senjata itu sudah melalui prosedur yang sah. Ia merinci prosesnya mulai perencanaan spesifikasi, proses lelang, review staf Inspektur Pengawasan Umum serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, sampai ke pengadaan dan pembelian oleh pihak ketiga, hingga proses masuk ke pabean Soekarno-Hatta.

Meski begitu, perizinannya masih diurus kepada Badan Intelijen Strategis (Bais) Tentara Nasional Indonesia. Setyo memastikan Polri sudah mengkonfirmasi impor senjata tersebut kepada Bais TNI. "Semua sudah sesuai dengan prosedur," ujarnya.

Setyo mengatakan prosedur yang dilakukan memang demikian karena barang harus masuk lebih dulu ke Indonesia, kemudian dikarantina dan dicek Bais TNI. "Ya sudah diserahkan ke Bais dan sudah diangkat ke polkam," katanya.


Sumber: Tempo.co

0 Response to "POLRI: Senjata Impor Digunakan untuk Wilayah Rawan Konflik!!"

Posting Komentar