Tribunnews.com |
JAKARTA-- Joko Widodo (Jokowi) dinilai akan menjadi presiden untuk kedua kalinya, bila Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto menjadi lawannya pada Pemilihan Presiden 2019.
Demikian dikatakan Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Jumat (6/10/2017)
"Bila terjadi head to head antara Jokowi vs Prabowo jelas Jokowi diunggulkan. Bahkan bila Prabowo betul akan maju lagi di 2019 ini sama seperti Prabowo mengijinkan Jokowi untuk lanjut 2 periode," ujar Hendri.
Karena publik saat ini lebih mudah menilai pembangunan yang dilakukan Jokowi.
Termasuk mudah menilai mana janji Jokowi yang sudah terpenuhi dan mana yang belum.
Hal ini akhirnya berpengaruh pada tingkat elektabilitas.
Tapi bila Prabowo bertindak sebagai king maker, Hendri yakin hal tersebut akan membuat hal yang berbeda .
Menurutnya, Prabowo memiliki catatan lebih sering menang bila jadi king maker daripada maju sendiri.
"Di Jakarta misalnya 2 kali Gubernur yang diusung Prabowo selalu menang, yakni Jokowi dan Anies Baswedan," jelasnya.
Menurut Hendri, kompetisi Pilpres 2019 akan sulit ditebak bila Prabowo mengumpulkan tokoh nasional dan berinisiatif mengusulkan calon baru.
Beberapa tokoh alternatif yang mencuat bisa menjadi pertimbangan antara lain seperti Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH M. Zainul Majdi atau yang akrab disapa dengan sebutan TGB (Tuan Guru Bajang), Rizal Ramli, Menkeu Sri Mulyani, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Walaupun ya nama-nama tadi juga berpeluang terbih dahulu dipinang Jokowi sebagai Cawapres," ucapnya.
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei kecendrungan dukungan politik tiga tahun Presiden Joko Widodo ( Jokowi). Survei tersebut digelar pada 3-10 September 2017.
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengungkapkan bahwa jika pemilihan Presiden diadakan sekarang atau pada waktu survei dilakukan maka Jokowi akan menang.
Tren pilihan Presiden top of mind, Jokowi unggul dengan 38,9 persen disusul Prabowo Subianto 12,0 persen, dan Susilo Bambang Yudhoyono 1,6 persen. Nama lainnya masih dibawah 1 persen.
"Dalam jawaban spontan, dilihat dari itu belum ada calon lain yang kompetitif," kata Djayadi di kantornya, Kamis (5/10/2017).
Lagi-lagi, Jokowi juga masih unggul jauh dibandingkan Prabowo dan SBY serta calon lainnya dalam tren pemilihan Presiden semi terbuka.
Jokowi unggul dengan 45,6 persen, disusul Prabowo 18,7 persen dan SBY 3,9 persen serta lainnya masih dibawah 2 persen.
Bahkan jika pemilihan Presiden digelar sekarang, dengan skema pertanyaan dua nama calon Presiden Jokowi juga tetap mengungguli Prabowo. Jokowi unggul dengan 57,2 persen dan disusul Prabowo 31,8 persen.
Bahkan menurut Djayadi, dalam tiga tahun terakhir dengan berbagai simulasi yang digunakan, elektabilitas Jokowi cenderung naik.
Sumber: Tribunnews.com
0 Response to "Ketimbang Lawan Jokowi di Pilpres 2019, Prabowo Jadi 'King Maker' Dinilai Lebih Tepat!!"
Posting Komentar