Tempo.co |
MAGELANG - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hari ini memimpin upacara wisuda 717 Taruna-Taruni Akademi TNI dan Akademi Kepolisian di Lapangan Sapta Marga Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis 2 November 2017. Dalam sambutannya, Panglima menekankan pentingnya pendidikan integrasi taruna Akademi TNI dan Kepolisian untuk membangun kebersamaan dua lembaga itu ke depan. "Sehingga ke depan mampu melaksanakan tugas demi menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia, " kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI mengaris bawahi bahwa TNI dan Polri sebagai alat pertahanan dan keamanan harus dilandasi dengan semangat kebersamaan, kekompakan, rasa setiakawan, senasib dan seperjuangan. Itu hanya bisa dilakukan dengan pendidikan integrasi taruna TNI dan Kepolisian Indonesia.
Tujuan pendidikan integrasi ini di antaranya untuk membentuk calon prajurit taruna Akademi TNI yang menjiwai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI serta calon bhayangkara taruna Akademi Kepolisian yang menjiwai Tribrata dan Catur Prasetya.
"Semangat integrasi keprajuritan dan Bhayangkara memiliki pengetahuan dan keterampilan profesi yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki kesemaptaan jasmani untuk dapat mengikuti pendidikan selanjutnya di Akademi Angkatan Matra masing-masing," ujar Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI, tantangan tugas TNI dan Kepolisian Indonesia ke depan semakin berat dan kompleks. Dihadapkan dengan kondisi global, regional maupun Nasional menuntut kewaspadaan dan kesiapan yang optimal guna membentuk postur kekuatan pertahanan dan keamanan negara yang andal.
"Untuk itu, waspadai bentuk-bentuk upaya memecah belah soliditas TNI dan Polri," katanya.
Panglima TNI juga menuturkan bahwa, TNI dan Kepolisian Indonesia harus mampu membangun kredibilitas dan integrasi dalam mengawal keutuhan bangsa. Dengan kekompakan serta sinergitas TNI dan Pori, maka berbagai persoalan bangsa terhadap NKRI akan dapat teratasi dengan baik.
"TNI dan Polri harus mampu menjaga keselamatan bangsa dan negara ini. Oleh karenanya, TNI dan Polri harus bersikap netral serta berkonsentrasi pada fungsi pertahanan dan keamanan," kata Panglima TNI .
Adapun 717 taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian yang dilantik, terdiri dari 230 taruna Akademi Militer 230 (18 perempuan), 105 taruna Akademi TNI AL (11 perempuan), 100 taruna Akademi TNI AU (10 perempuan) serta 282 taruna Akademi Kepolisian 282 (35 perempuan)
Sumber: Tempo.co
0 Response to "Jenderal Gatot Nurmantyo: TNI dan Polri harus bersikap netral..."
Posting Komentar