Beberapa Anggota OKI Memilih Dukung AS Saat Voting PBB Soal Status Kota Jerusalem

Repelita.com

Ketika Majelis Umum PBB mengeluarkan sebuah resolusi meminta Amerika Serikat untuk membatalkan keputusannya mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel, sejumlah negara yang diharapkan dapat mendukung resolusi tersebut, tidak melakukannya.
Sebanyak 128 negara memilih resolusi yang menyatakan bahwa langkah Presiden AS Donald Trump “batal demi hukum” dan tidak berlaku, 9 negara mendukung AS dan 35 negara lainnya memilih untuk abstain.
Yang lebih mengejutkan lagi, beberapa anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) -yang sebelumnya menolak keputusan AS dan mengumumkan Jerusalem sebagai ibukota Palestina selama KTT luar biasa di Istanbul pada tanggal 13 Desember lalu- mengundurkan diri dari posisi mereka dan bahkan ada yang mendukung AS.
Di antara anggota tersebut, Republik Togo paling mengejutkan. Negara Afrika Barat tersebut memilih menentang resolusi tersebut dan mendukung AS meski menandatangani deklarasi OKI lebih dari seminggu yang lalu. (Klik disini untuk melihat daftar negara-negara anggota OKI)
Republik Uganda yang juga ikut menandatangani Deklarasi OKI memilih untuk abstain selama pemungutan suara. Republik Sierra Leone yang juga anggota OKI memilih untuk tidak berpartisipasi sama sekali.
Benin dan Kamerun yang tidak berpartisipasi dalam KTT Istanbul memilih untuk abstain.
Pada 6 Desember, Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan AS ke kota tersebut. Pengumuman tersebut disambut dengan aksi protes dan kecaman oleh masyarakat internasional, terutama di dunia Muslim.
Protes yang meluas terjadi di seluruh wilayah Palestina dan di sebagian besar negara-negara Muslim, seperti : Turki, Yordania, hingga ke Indonesia.
Jerusalem -yang diduduki Israel sejak 1967- telah menjadi isu sentral dalam konflik Israel-Palestina karena kedua belah pihak mengklaimnya sebagai ibukota mereka. 
Sumber: Repelita.com

0 Response to "Beberapa Anggota OKI Memilih Dukung AS Saat Voting PBB Soal Status Kota Jerusalem"

Posting Komentar