Wow...Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Sudah Cek 500 Ribu Amunisi Perbakin

CNNIndonesia.com


Jakarta, -- Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menembak Indonesia (PB Perbakin) mengimpor sebanyak 500 ribu butir amunisi dari Korea Selatan. Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI sudah memantau pengecekan barang impor berbahaya itu, selain memberi izin.

"Peluru tersebut diimpor dalam rangka mendukung latihan atlet Perbakin guna mengikuti kejuaraan menembak," ungkap Ketua Bidang Hukum dan Disiplin Anggota PB Perbakin Bambang Soesatyo, melalui pesan singkatnya, pada Minggu (8/10).



Kejuaraan yang dimaksud adalah Bascot VI Shoting Championship & Expo pada 5-29 Oktober 2017 yang berlangsung di lapangan tembak Hoegeng Imam Santoso Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Selain itu, kejuaraan Menembak Reaksi Level III IPSC 5th Physician’s Cup 2017 bertajuk a Memorial Tribute to IROI/NROI Mr Chepit Dulay, di Filipina, 13-26 Oktober 2017.

Bambang, yang juga merupakan Ketua Komisi III DPR ini merinci, impor amunisi itu dikemas dalam satu kontainer ukuran 20 feet. Isinya, sebanyak 500 ribu butir amunisi kaliber 9 mm yang dikemas dalam 500 kotak. 

Impor amunisi itu diakuinya sudah mengantongi sejumlah dasar hukum. Pertama, Surat Izin Impor Kapolri Nomor SI/5882/VII/2017 tanggal 17 Juli 2017 untuk Ketua Umum PB Perbakin Bambang Triatmojo. Kedua, Surat Rekomendasi Impor Kepala BAIS TNI No. R/1178/VIII/2017 tanggal 8 Agustus 2017. Selain itu, ada dasar berupa Invoice Nomor PE170901001 tanggal 11 September 2017.

Menurut Bambang, amunisi itu diimpor PT Bintang Cakra Kencana dengan menggunakan Kapal MV HYUNDAI SUPREME V. 076S. Pada Jumat (6/10) pukul 16.20 WIB, kapal itu tiba di Dermaga TPK Koja Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Kegiatan bongkar muat langsung dilakukan.



Paket amunisi kemudian diangkut dengan truk trailer dengan Nopol B 9204 WV dan dikirim menuju gudang PB Perbakin, di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. Pada pukul 18.00 WIB, kendaraan tiba di Gudang Perbakin. 

Pengecekan secara fisik dan pembongkaran muatan langsung dilaksanakan. Hal itu  Lettu Suratno dari Bais TNI, Kompol Marjuki dari Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri, Kepala Gudang PB Perbakin Basuki, dan Yadi dari pihak Importir.

"Pukul 19.21 WIB pelaksanaan check fisik selesai dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara penyerahan barang dari Baintelkam kepada Perbakin. Pukul 19.30 WIB, kegiatan selesai dalam keadaan tertib dan aman," lanjut Bambang.

Ia menyebut, amunisi itu selanjutnya akan disebar ke-33 PropVinsi anggota Perbakin. Bambang juga mengindikasikan bahwa pihaknya akan melanjutkan impor persenjataan itu. 

"Impor Barang Berbahaya berupa Amunisi oleh PB Perbakin dilaksanakan secara bertahap," ucap Politikus Partai Golkar itu.

Terkait impor amunisi itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan adanya impor atas nama Ketua Umum PB Perbakin Bambang Triatmojo.

"Peluru tersebut diimpor dalam rangka mendukung latihan atlet Perbakin," kata dia, dalam keterangan tertulisnya.



Impor senjata sempat menjadi polemik lantaran ucapan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tentang adanya impor 5.000 senjata ilegal oleh institusi non-militer. Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kemudian membantahnya.

Beberapa hari kemudian, ada kedatangan 280 pucuk senjata SAGL dan 5.932 butir amunisi RLV-HEFJ kaliber 40x 46mm, di Bandara Soekarno-Hatta, pada Jumat (29/9).

Selain itu, ada insiden tertahannya senjata dan amunisi milik BNN, di Bandara Fatmawati pada Rabu (4/10). Paket senjata yang dikirimkan melalui Cargo Garuda Indonesia tersebut berisi lima pucuk senjata jenis Saiga-12CEXP-01 kaliber 18,3 mm buatan Rusia, 21 pucuk pistol jenis CZ P-07 (softgun) kaliber 22 mm sebanyak 21 buah, 42 sarung pistol, dan 21 buah rompi antipeluru. 


Sumber: CNNIndonesia.com

0 Response to "Wow...Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Sudah Cek 500 Ribu Amunisi Perbakin"

Posting Komentar