Kompas.com |
JAKARTA, - Pernyataan Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menegaskan bahwa deklarasi mendukung Presiden Joko Widodo menjabat dua periode merupakan pernyataannya secara resmi.
Menurut Jimly, tidak ada yang salah dari pernyataannya itu dan ia pun tidak akan mencabutnya.
Ia mengatakan, pernyataan itu merupakan sebagai Ketua Umum ICMI. "Bukan pribadi, (saya sampaikan) sebagai Ketum, resmi," kata Jimly kepada Kompas.com, Sabtu (9/12/2017).
Jimly tidak menampik bahwa ada sejumlah anggota dan tokoh ICMI yang memprotes pernyataannya.
Jimly juga mengakui bahwa belum pernah ada rapat untuk membahas pernyataan dukungan ke Jokowi ini. Menurut dia, hal tersebut tidak perlu dirapatkan.
"Tidak perlu dirapatkan. Pasti kalau dirapatkan lebih banyak yang tidak setuju. Tidak perlu," ujarnya.
Jimly menyatakan bahwa dukungan itu disampaikan agar ada kepemimpinan yang berkesinambungan di Indonesia, yang berjalan minimal dalam waktu 10 tahun.
Menurut Jimly, saat ini budaya estafet kepemimpinan belum terlembagakan dengan baik. Bila terjadi pergantian kepemimpinan, pemimpin selanjutnya cenderung mengganti dan menghilangkan program dari pemimpin sebelumnya.
"Itu kan sambutan Ketua Umum dan seluruh anggota harus hormati selama saya jadi Ketua Umum. Boleh beda pendapat, tapi harus menghormati," kata mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu tersebut.
Pernyataan bahwa ICMI mendukung Jokowi dua periode disampaikan Jimly saat Pembukaan Silaturahim Kerja Nasional ICMI se-Indonesia dan HUT ICMI ke-27 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12/2017). Presiden Joko Widodo turut hadir dan membuka acara tersebut.
"Dengan tetap senantiasa berpikir kritis, ICMI tidak pernah ragu, tidak perlu dan tidak boleh ragu lagi untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo selama sepuluh tahun," kata Jimly saat berpidato di depan Jokowi dan jajaran ICMI se-Indonesia.
Namun, pernyataan Jimly tersebut tidak didukung penuh oleh seluruh anggota organisasinya. ICMI Organisasi Wilayah Jawa Barat, misalnya, langsung menerbitkan pernyataan sikap untuk memprotes pidato Jimly.
"Pernyataan tersebut adalah merupakan pandangan pribadi dan bukan pernyataan atau sikap organisasi ICMI, karena pernyataan tersebut tidak dilakukan melalui proses rapat, musyawarah, atau mekanisme organisasi," kata Ketua ICMI Orwil Jawa Barat Moh Najib dalam pernyataan sikapnya, Sabtu (9/12/2017).
Tak hanya dari pengurus yang masih aktif, Protes juga datang dari mantan pengurus ICMI. Ketua ICMI periode 2003-2005 Said Didu mengatakan, setidaknya ada 3 hal yang dilanggar oleh Jimly.
"Pertama, mengambil sikap tanpa melalui mekanisme organisasi. Kedua, membawa ICMI ke dalam politik praktis, dan ketiga, mengabaikan aspirasi umat," ucap Said Didu kepada Kompas.com.
Sumber: Kompas.com
0 Response to "Tanpa Kesepakatan Bersama, Ketum ICMI Bilang Dukung Jokowi Dua Periode Menuai Banyak Protes!!"
Posting Komentar